Browse » Home
MATERI
PELATIHAN GURU
IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
TAHUN
AJARAN 2014/2015
Mata
Pelajaran IPA
SMP/MTS
UNTUK
GURU
|
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
2014
Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2014
Copyright © 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi
Undang-Undang
Dilarang mengcopy
sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izintertulis
dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
SAMBUTAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Dengan
mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 akan mulai
dilaksanakan tahun 2014pada semua sekolah. Kurikulum 2013 merupakan
pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan
tantangan internal dan eksternal.
Titik
tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan
tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses
pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian
antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum
menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal,
nasional, regional, dan global di masa depan.
Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan
eksternal yang di bidang pendidikan pendidikan. Karena itu, implementasi
Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan
tuntutan masyarakat Indonesia masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas
dasar beberapa prinsip utama. Pertama,
standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan
melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin
dicapai. Kelima, semua mata pelajaran
diikat oleh kompetensi inti. Keenam,
keselarasan tuntutan
kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat
asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan
keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan
dengan baik. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya
dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih.
Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Muhammad Nuh
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Bahan Ajar Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Modul bahan ajar ini
merupakan bahan ajar wajib dalam rangka pelatihan calon instruktur, guru inti,
dan guru untuk memahami Kurikulum 2013
dan kemudian dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran
2013-2014 melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang
sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013
dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), dan Kelas X Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013
telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga
kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu
dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP),
telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru,
kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK,
kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I dan IV SD, guru Kelas VII SMP
untuk 9 mata pelajaran, dan guru Kelas X SMA/SMK untuk 3 mata pelajaran. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut,
maka BPSDMPK dan PMP telah menyiapkan 14 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013, sesuai dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini
diharapkan dapat membantu semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif
kepada pejabat dan staf di jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi,
konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala sekolah, dan guru yang terlibat di dalam
penyusunan modul-modul tersebut di atas.
Jakarta, Maret 2014
Kepala Badan
PSDMPK-PMP
Syawal
Gultom
NIP.196202031987031002
DAFTAR ISI
SAMBUTAN
|
iii
|
|
KATA PENGANTAR
|
iv
|
|
DAFTAR ISI
|
v
|
|
A.
|
Materi Pelatihan 1:
Konsep Kurikulum 2013
|
1
|
|
1.1
Rasional dan Elemen
Perubahan Kurikulum 201
|
4
|
|
1.2
SKL, KI, KD dan
Strategi Implementasi Kurikulum 2013
|
13
|
|
1.3
Pendekatan, Model-model dan Penilaian
Pembelajaran pada Kurikulum 2013
|
27
|
B.
|
Materi Pelatihan 2:
Analisis Buku
|
49
|
C.
|
Materi Pelatihan 3: Perancangan Pembelajaran dan Penilaian
|
61
|
|
3.1.
Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model pada Pembelajaran IPA
|
64
|
|
3.2.
Perancangan
Penilaian dalam Pembelajaran IPA
|
85
|
|
3.3.
Pelaporan Hasil
Penilaian Pembelajaran dalam Rapor
|
102
|
D.
|
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing
|
105
|
|
4.1
Analisis Video
Pembelajaran
|
108
|
|
4.2
Penyusunan RPP
|
113
|
|
4.3
Peer Teaching
|
134
|
DAFTAR PUSTAKA
|
139
|
MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1.1
Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum
1.2
SKL, KI, KD dan Strategi
Implementasi Kurikulum 2013
1.3
Pendekatan Pembelajaran dan
Penilaian Pada Kurikulum 2013
|
MATERI PELATIHAN : 1.KONSEPKURIKULUM 2013
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan
kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik
tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat
diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1)
manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan
(3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Pada materi pelatihan ini Anda dapat mempelajari konsep
kurikulum 2013 yang meliputi rasional
dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD serta strategi implementasi
Kurikulum 2013 serta pendekatan pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013.
Kompetensi yang
dicapai
1.
Memahami secara utuh rasional dan
elemen perubahan Kurikulum 2013.
2.
Memahami SKL, KI, dan KD serta
strategi implementasi Kurikulum 2013.
3.
Mendeskripsikan konsep pendekatan
saintifik dalam pembelajaran IPA.
4.
Mendeskripsikan konsep penilaian
autentik pada proses dan hasil belajar.
Indikator
1.
Menjelaskan rasional pengembangan
Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan
2.
Menjelaskan empat elemen perubahan
Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
3.
Menjelaskan keterkaitan antara
SKL, KI, dan KD.
4.
Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013.
5.
Menjelaskan konsep pendekatan
saintifik
6.
Menjelaskan konsep model-model
pembelajaran (PBL, PJBL, , DL)
7.
Menjelaskan konsep penilaian
autentik pada proses dan hasil belajar.
Langkah
Kegiatan
Tanya jawab tentang Kurikulum 2013
dan implementasi-nya di sekolah
|
|
Mengamati tayangan video cuplikan
contoh pembelajaran Kurikulum 2013
|
|
Diskusi kelompok
tentang rasional dan
perubahan pada Kurikulum 2013
yang meliputi SKL,KI,KD, pendekatan, model dan penilaian pembelajaran
|
|
Presentasi hasil diskusi kelompok dan
tanyajawab dengan kelompok lain; dan
Penyimpulan hasil diskusi tentang Konsep Kurikulum
|
Bahan diskusi
kelompok menggunakan Lembar Kerja 1.1 (LK - 1.1)
LK-1.1
|
ANALISIS KURIKULUM 2013
Tujuan: Mendiskusikan
rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD, strategi implementasi
Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan penilaian pada
Kurikulum 2013
Langkah
Kerja:
1.
Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013 yang terkait
dengan Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
2.
Diskusikan dalam kelompok dan jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban hasil diskusi pada kolom yang
tersedia.
3.
Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok
menyajikan salah satu jawaban
pertanyaan hasil diskusi.
4.
Berikan komentar terhadap hasil presentasi
kelompok lain.
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1
|
Mengapa perlu adanya pengembangan
Kurikulum?
|
|
2
|
Apa saja elemen perubahan dalam Kurikulum 2013
|
|
3
|
Bagaimana strategi implementasi Kurikulum 2013 dalam
proses pembelajaran ?
|
|
4
|
Apa perbedaan kompetensi peserta
didik pada Kurkulum 2006 dan Kurikulum 2013
|
|
5
|
Bagaimana pendekatan dan model-model
pembelajaran dalam Kurikulum 2013
|
|
6
|
Bagaimana penilaian pembelajaran
dalam Kurikulum 2013?
|
|
Hand-out
HO-
1.1
|
Materi 1.1 RASIONAL
DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
A. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah
lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada
tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu.
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena
adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun
tantangan eksternal.
1.
Tantangan Internal
a.
Pemenuhan 8 (delapan)Standar
Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar
sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi,
standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
b.
Perkembangan penduduk Indonesia
dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. SDM usia produktif yang
melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal
pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi
dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.
2.
Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang
dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan,
kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
a.
Tantangan masa depan antara lain
globalisasi, kemajuan teknologi informasi.
b.
Kompetensi masa depan antara
lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan
berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang
bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk bekerja.
c.
Persepsi masyarakat antara lain
terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban peserta didik terlalu berat,
kurang bermuatan karakter.
d.
Perkembangan pengetahuan dan
pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observation based [discovery]
learning dan Collaborative learning.
e.
Fenomena negatif antara lain
perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam Ujian
(Contek, Kerpek..)
3.
Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau
perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut ini.
a.
Dari berpusat pada guru menuju
berpusat pada peserta didik.
b.
Dari satu arah menuju interaktif.
c.
Dari isolasi menuju lingkungan
jejaring.
d.
Dari pasif menuju
aktif-menyelidiki.
e.
Dari maya/abstrak menuju konteks
dunia nyata.
f.
Dari pembelajaran pribadi menuju
pembelajaran berbasis tim.
g.
Dari luas menuju perilaku khas
memberdayakan kaidah keterikatan.
h.
Dari stimulasi rasa tunggal menuju
stimulasi ke segala penjuru.
i.
Dari alat tunggal menuju alat
multimedia.
j.
Dari hubungan satu arah bergeser
menuju kooperatif.
k.
Dari produksi massa menuju
kebutuhan pelanggan.
l.
Dari usaha sadar tunggal menuju
jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n.
Dari kontrol terpusat menuju
otonomi dan kepercayaan.
o.
Dari pemikiran faktual menuju
kritis.
p.
Dari penyampaian pengetahuan
menuju pertukaran pengetahuan.
4.
Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Penyusunan kurikulum 2013
dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan
peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan.Setelah kompetensi
ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar
kurikulum dan struktur kurikulum.Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan
kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih
diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani
dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan
memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru.
5.
Pendalaman dan Perluasan Materi
Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam)
level kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik
Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara
negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4
(empat), 5 (lima), dan 6 (enam).
Analisis hasil TIMSS tahun
2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas 2 SMP juga
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari
95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara
misalnya di Taiwan hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance.
Untuk bidang IPA, pencapaian
peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan pencapaian yang mereka
peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan 2011
menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai
level menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level
tinggi dan lanjut (advanced).
Hasil studi internasional
untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk
kelas IV SD juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi
untuk tingkat SMP seperti yang dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih
dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV juga hanya mampu mencapai level
menengah, sementara lebih dari 50% peserta didik Taiwan mampu mencapai level
tinggi dan advance.
Hasil analisis lebih jauh
untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang digunakan untuk
mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
- low
mengukur kemampuan sampai level knowing
- intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
- high mengukur
kemampuan sampai level reasoning
- advancemengukur kemampuan sampai level
reasoning with incomplete information.
Dalam kaitan itu, perlu
dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang lingkup
materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang
tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi
yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang
dianggap penting dalam perbandingan internasional.
B. Karakteristik Kurikulum 2013
Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD)
mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki
seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta
didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu
untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah
diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada
kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur
organisatoris (organizing elements)
Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan
memperkaya (enriched) antarmata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI)
atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam
silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk
mata pelajaran dan kelas tersebut.
C. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler
dan pembelajaran ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut
ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan
dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah,
dan masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS,
SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif
untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten
kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan
konten yang bersifat mastery dan
diajarkan secara langsung (direct
teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang
bersifat developmental yang dapat
dilatih (trainable) dan diajarkan
secara langsung (direct teaching),
sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses
pendidikan yang tidak langsung (indirect
teaching).
e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan
dengan pertemuan lainnyadan saling memperkuat antara satu mata pelajaran dengan
mata pelajaran lainnya.
f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect)
terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan
masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang
dikembangkan dalam proses pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam
silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.
g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif
melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya
(lisan, tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun
cerita/konsep), mengkomunikasi-kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).
h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik
menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan
dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil
tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik. Pembelajaran remedial dirancang
untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan hasil analisis jawaban
peserta didik.
i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat
formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk
memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.
2.
Pembelajaran ekstrakurikuler.
Pembelajaran
ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang
sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap
minggu.Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan.Pramuka
adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib.Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai
yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intrakurikuler.
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
1.
Kurikulum bukan hanya merupakan
sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber
materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
2.
Kurikulum didasarkan pada standar
kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang
pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai
Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik
setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.
3.
Kurikulum didasarkan pada model
kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai
oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan
keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4.
Kurikulum didasarkan atas prinsip
bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dirumuskan dalam
kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap
peserta didik (mastery learning)
sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
5.
Kurikulum dikembangkan dengan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam
kemampuan dan minat.
6.
Kurikulum berpusat pada
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada
pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7.
Kurikulum harus tanggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.
8.
Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9.
Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10. Kurikulum
didasarkan kepada kepentingan nasional dan
kepentingan daerah.
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki
pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk
mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok
peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses
memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok
peserta didik.
E. Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar (SMP/MTS)
Struktur kurikulum
menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran,
posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran
dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar
per minggu untuk setiap peserta didik.Struktur kurikulum adalah juga merupakan
aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar
yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester
sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan
jam pelajaran per semester.
Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu
dari semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII,
VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap
yaitu 40 menit.
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu
yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan.Susunan matapelajaran dan
alokasi waktu untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagaimana
tabel berikut.
Struktur
Kurikulum SMP/MTS adalah sebagai berikut.
MATA PELAJARAN
|
ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU
|
|||
VII
|
VIII
|
IX
|
||
Kelompok A
|
||||
1.
|
Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti
|
3
|
3
|
3
|
2.
|
Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
|
3
|
3
|
3
|
3.
|
Bahasa
Indonesia
|
6
|
6
|
6
|
4.
|
Matematika
|
5
|
5
|
5
|
5.
|
Ilmu
Pengetahuan Alam
|
5
|
5
|
5
|
6.
|
Ilmu
Pengetahuan Sosial
|
4
|
4
|
4
|
7.
|
Bahasa
Inggris
|
4
|
4
|
4
|
Kelompok B
|
||||
1.
|
Seni
Budaya
|
3
|
3
|
3
|
2.
|
Pendidikan
Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
|
3
|
3
|
3
|
3.
|
Prakarya
|
2
|
2
|
2
|
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
|
38
|
38
|
38
|
Keterangan:
·
Mata
pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.
·
IPA
dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative
science dan integrative social
studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai
pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan
belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan sosial dan alam. Disamping itu, tujuan pendidikan IPS
menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan,
patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan
untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan
berbagai keunggulan wilayah nusantara.
·
Seni
Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan
seni teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan
pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru dan
fasilitas) pada satuan pendidikan itu.
·
Prakarya
terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan.
Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan
menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek prakarya sesuai
dengan kemampuan dan potensi daerah pada satuan pendidikan itu.
F. Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013
1. Jenis Perubahan
Perubahan kurikulum 2013
berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b) materi, c) proses, dan d) penilaian.
a.
Perubahan pada Kompetensi Lulusan
adalah: konstruksi holistik, didukung oleh semua materi atau mapel,
terintegrasi secara vertikal maupun horizontal.
b.
Perubahan pada materi pembelajaran
dikembangkan berbasis kompetensi sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan
kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional, dan internasional
antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.
c.
Perubahan pada proses pembelajaran
mencakup: a) berorientasi pada karakteristik kompetensi yag mencakup: 1) sikap
(Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2)
keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan
mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan
saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu;
untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik
dan Mapel; c) mengutamakan Discovery
Learning dan Project Based Learning.
d.
Perubahan pada penilaian mencakup:
a) berbasis tes dan nontes (portofolio), menilai proses dan output dengan
menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang
pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan
kecukupan.
2. Perubahan pada Kompetensi
Kurikulum 2013 dalam
rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
a.
Kompetensi sikap mencakup sikap
spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2).
•
Sikap spiritual (KI-1) untuk
mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
•
Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai
insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab.
b.
Kompetensi pengetahuan (KI-3)
untuk mencapai insan yang berilmu.
c.
Kompetensi keterampilan (KI-4)
untuk mencaai insan yang cakap dan kreatif.
Elemen utama perbaikan
Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a)
mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai
penghela, c) tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian
dengan PISA, TIMMS dan lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai
negara.
Elemen utama perbaikan
Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a) lintasan
taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl
untuk sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry
dan discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning.
Elemen utama perbaikan
Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio, pedoman
observasi, dan tes performansi.
Selanjutnya Kurikulum 2013
mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk
membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar
di bawah ini.
Gambar 13: Elemen Perubahan
Berdasarkan gambar 11 di atas, elemen
perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi lulusan adalah adanya
peningkatan dan keseimbangan soft skills
dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan
mata pelajaran (ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata
pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen
pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu
dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintific, di SMP tematik terpadu
pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya
elemen perubahan pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah
ini. Adanya keseimbangan soft skills
dan hard skills tersebut dapat
terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 14: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan
untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan
bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya keseimbangan antara sikap,
keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills
peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang
diungkapkan Marzano (1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan
dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak.Hal ini berbanding
terbalik dengan membangun soft skills
dan hard skills pada jenjang PT. Di
PT ranah knowledge lebih dominan
diajarkan dibandingkan ranah skills
dan attutude.
Gambar 15: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013
Berdasarkan gambar 15 di atas, terdapat
perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam
kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi
sikap (attitude) dari Krathwohl,
keterampilan (skill) dari Dyers, dan
Pengetahuan (knowledge) dari Bloom
dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing. Taksonomi
keterampilan (skill) dari Dyers
meliputi: observing, questioning,
experimenting, associating, dan communicating.
Taksonomi pengetahuan (knowledge)
dari Bloom degan revisi oleh Anderson meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dancreating.
Langkah penguatan terjadi pada proses
pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan pada proses pembelajaran
karakteristik penguatannya mencakup: a) menggunakan pendekatan saintifik
melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menalar, mencipta,
dan mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik,
b) menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata
pelajaran, c) menuntun peserta didik untuk mencari tahu, bukan diberitahu
(discovery learning), dan d) menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat
komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif.
Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya, mencakup: a)
mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b) menekankan pada
pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan), c)
mengukur proses kerja peserta didik, bukan hanya hasil kerja peserta didik, dan
d) menggunakan portofolio pembelajaran peserta didik.
Critical
point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari:
a) perancangan RPP, b) pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan,
dan d) budaya mutu sekolah.
a.
Perancangan RPP mencakup:
Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, melanglir secara logis ke
materi ajar, rancangan proses dan aktivitas belajar, sumber dan media,
output/produk peserta didik, dan penilaian.
b.
Pelaksanaan pembelajaran sesuai
RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan undeks kesesuaian RPP dengan
pelaksanaan.
c.
Supervisi pendampingan mencakup:
pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi rekomendasi supervisi, dan
sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi.
d.
Budaya mutu sekolah mencakup:
standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan terhadap standar, dan
proses pembudayaan (penguatan dan penghargaan).
HO-
1.2
|
Standar
Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional
pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan
menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
A. Cakupan Kompetensi Lulusan
Penetapan
pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi apa yang hendak
dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik sebagai jaminan
yang akan mereka capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan
pendidikan tertentu. Pendekatan kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan
holistik yang harus dimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan membawa
implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap individu peserta
didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya. Cakupan kompetensi
lulusan satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang harus dicapai dapat dilihat
dalam tabel berikut ini.
Tabel 1: Kompetensi
Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai
DOMAIN
|
Elemen
|
SD
|
SMP
|
SMA-SMK
|
SIKAP
|
Proses
|
Menerima
+ Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
|
||
Individu
|
beriman,
berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin
tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal
|
|||
Sosial
|
toleransi,
gotong royong, kerjasama, dan musyawarah
|
|||
Alam
|
pola
hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian
|
|||
KETERAMPILAN
|
Proses
|
Mengamati + Menanya + Mencoba
+ Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
|
||
Abstrak
|
membaca,
menulis, menghitung, menggambar,mengarang
|
|||
Konkret
|
menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta
|
|||
PENGETAHUAN
|
Proses
|
Mengetahui
+ Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
|
||
Objek
|
ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
|
|||
Subyek
|
manusia,
bangsa, negara, tanah air, dan dunia
|
Cakupan
kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel
di bawah ini.
Tabel 2: Kompetensi
Lulusan Secara Holistik
DOMAIN
|
SD
|
SMP
|
SMA-SMK
|
SIKAP
|
Menerima
+ Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
|
||
pribadi
yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta
dunia dan peradabannya
|
|||
KETERAMPILAN
|
Mengamati
+ Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
|
||
pribadi
yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret
|
|||
PENGETAHUAN
|
Mengetahui
+ Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
|
||
pribadi
yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
|
Dari
tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai
berikut:
1.
Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman,
berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya.Pencapaian
pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
2.
Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:
Manusia yang
memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui
proses: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan
mencipta.
3.
Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:
Manusia yang
memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.Pencapaian
pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisa, dan mengevaluasi.
Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan
mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan
kriteria sebagai berikut:
a.
perkembangan psikologis anak,
b.
lingkup dan kedalaman materi,
c.
kesinambungan, dan
d.
fungsi satuan pendidikan.
B. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan adalah
kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Standar
Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,
standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan.
Kompetensi
lulusan satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB/Paket B diuraikan masing-masing berikut ini
DIMENSI
|
KOMPETENSI
LULUSAN
|
SIKAP
|
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
|
KETERAMPILAN
|
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah atau
sumber lain yang sama dengan yang diperoleh dari sekolah.
|
PENGETAHUAN
|
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang
tampak mata.
|
C. Standar Isi Mata Pelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses
pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri
dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap
ilmiah.
Berikut ini uraian tujuan, Standar Isi, Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran
IPA
1. Tujuan
Mata
pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
a.
Meningkatkan keyakinan terhadap
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan
alam ciptaanNya
b.
Mengembangkan pemahaman tentang
berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
c.
Mengembangkan rasa ingin tahu,
sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi
antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
d.
Melakukan inkuiri ilmiah untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi
e.
Meningkatkan kesadaran untuk
berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta
sumber daya alam
f.
Meningkatkan kesadaran untuk
menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
g.
Meningkatkan pengetahuan, konsep,
dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
2.
Lingkup Materi IPA
Ruang lingkup materiIPA mencakup pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai yang dirumuskan dalam kompetensi dasar IPA
yang harus dimilikipeserta didik. Kompetensi IPA di SMP dan MTS merupakan
kelanjutan dari kompetensi IPA di SDdimana pada Kurikulum
2013 aspek fisika, kimia, dan biologi telah terintegrasi dalam mata
pelajaran IPA.
Lingkup Materi atau Muatan
Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs (Permendikbud nomor 64 tahun
2013 tentang Standar Isi) adalah sebagai berikut.
Tingkat Kompetensi
|
Kelas
|
Kompetensi
|
Lingkup Materi
|
4
|
VII dan VIII
|
- Menunjukkan perilaku keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esasebagai
hasil dari penyelidikan terhadap objek IPA
- Memiliki sikap ilmiah: rasa ingintahu, logis, kritis, analitis,
jujur, dan tanggung jawab melalui IPA
- Mengajukan pertanyaan tentang fenomena IPA, melaksanakan percobaan,
mencatat dan menyajikan hasil penyelidikan dalam bentuk tabel dan grafik,
menyimpulkan, serta melaporkan hasil penyelidikan secara lisan maupun
tertulis untuk menjawab pertanyaan tersebut
-
Memahami konsep dan
prinsip IPA serta saling keterkaitannya dan diterapkan dalam menyelesaikan
masalah
|
- Ciri-ciri dan klasifikasi makhlukhidup, sistem organisasikehidupan
- Sistem pernafasan, pencernaan,peredaran darah, strukturrangka, otot,
struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia
- Fotosintesis, respirasi, danstruktur jaringan tumbuhan
- Perubahan fisika dan kimia,karakteristik zat, sifat bahan dan
pemanfaatannya
- Pengukuran, gerak, gaya,tekanan, energi, dan usaha
- Getaran, gelombang, bunyi,cahaya, dan alat optik
- Suhu dan kalor
- Zat aditif makanan, zat adiktifdan psikotropika
- Struktur bumi dan tata surya
- Interaksi antar makhluk hidupdan lingkungan, pencemaran dan
pemanasan global
|
4a
|
IX
|
- Memiliki perilaku beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai hasil
dari penyelidikan terhadap objek IPA
- Memiliki sikap ilmiah: rasa ingintahu, logis, kritis, analitis,
jujur,dan tanggung jawab melalui IPA
- Mengajukan pertanyaan tentang fenomena IPA, merumuskan hipotesis,
mendesain dan melaksanakan percobaan, mencatat dan menyajikan hasil
penyelidikan dalam bentuk tabel dan grafik, menyimpulkan, serta melaporkan
hasil penyelidikan secara lisan maupun tertulis untuk menjawab pertanyaan
tersebut
- Memahami konsep dan prinsip IPA serta saling keterkaitannya dan
diterapkan dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan
|
- Sistem reproduksi manusia, tumbuhan, dan hewan
- Pewarisan sifat
- Tanah dan organism yang hidup di dalamnya
- Kelistrikan, kemagnetan, dan induksi elektromagnetik
- Partikel penyusun atom dan molekul
- Pertumbuhan penduduk dan dampaknya bagi lingkungan
- Produk bioteknologi dan penerapannya dalam produksi pangan
- Produk teknologi yang merusakdan ramah lingkungan
|
*Tingkat
Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang
harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
D.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran IPA
1.
Kompetensi Inti ( KI )
Kompetensi inti dirancang seiring dengan
meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti,
integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi
sebagai berikut:
-
Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk
kompetensi inti sikap spiritual;
-
Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk
kompetensi inti sikap sosial;
-
Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk
kompetensi inti pengetahuan; dan
-
Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk
kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi
Inti SMP/MTS
KOMPETENSI INTI KELAS VII
|
KOMPETENSI INTI KELAS VIII
|
KOMPETENSI INTI KELAS IX
|
1.
Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
|
1.
Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
|
1.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
|
2.
Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
|
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,gotong royong), santun, percaya diri,dalam
berinteraksisecara
efektif denganlingkungan sosial dan alamdalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
|
2.
Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri,dalam berinteraksisecara
efektif dengan lingkungan sosial dan alamdalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
|
3. Memahami
pengetahuan(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
|
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
|
3. Memahamidan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni,budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
|
4.
Mencoba, mengolah, danmenyajidalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,merangkai, memodifikasi,dan
membuat)dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajaridisekolahdan sumber lainyang sama
dalam sudut pandang/teori
|
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranahabstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
|
4. Mengolah, menyaji,dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai,merangkai, memodifikasi,dan membuat)dan ranahabstrak
(menulis,membaca,menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang
dipelajaridi sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
|
c. Kompetensi Dasar ( KD)
Kompetensi
dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu Matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam
rangka menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam
rangka menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam
rangka menjabarkan KI-4.
KD IPA diorganisasikan ke dalam empat
Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti (KI) 1 berkaitan dengan sikap diri
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Kompetensi Inti (KI) 2 berkaitan dengan karakter
diri dan sikap sosial.Kompetensi Inti (KI) 3 berisi KD tentang pengetahuan
terhadap materi ajar, sedangkan Kompetensi Inti (KI) 4 berisi KD tentang keterampilan
terhadap materi IPA.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses
pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak
langsung. Pembelajaran dibagi menjadi pembelajaran langsung maupun pembelajaran
tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam
suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1
dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang
menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. Proses pembelajaran langsung adalah proses
pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir
dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar
yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran.
Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses
pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau
yang disebut dengan instructional effect.
Pembelajaran
tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran
langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak
langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan
pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran
langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses
pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam
setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran IPA
KELAS:
VII
KOMPETENSI INTI
|
KOMPETENSI DASAR
|
1.
Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya
|
1.1
Mengagumi keteraturan
dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya
dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
|
2.
Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
|
1.1
Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
1.2
Menghargai kerja
individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
1.3
Menunjukkan perilaku
bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari
1.4
Menunjukkan penghargaan
kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari
|
3.
Memahami
pengetahuan(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
|
3.1 Memahami konsep pengukuran berbagaibesaran yang
ada pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik sekitar sebagai bagian
dari observasi, serta pentingnya perumusan satuan terstandar (baku) dalam
pengukuranMengidentifikasi ciri hidup dan tak hidupdari benda-benda
3.2 dan makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar
3.3 Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk hidup
dan benda-benda tak- hidup sebagai bagian kerja ilmiah,serta
mengklasifikasikan berbagai makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup
berdasarkan ciri yang diamati
3.4 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi
kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme, serta komposisi utama
penyusun sel
3.5
Memahami karakteristik
zat, sertaperubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat dimanfaatkan untuk
kehidupan sehari-hari
3.6
Mengenal konsep energi,
berbagai sumber energi, energi dari makanan, transformasienergi, respirasi,
sistem pencernaan makanan, dan fotosintesis
3.7
Memahami konsep suhu,
pemuaian,kalor, perpindahan kalor,dan penerapannya dalam mekanisme menjaga kestabilan
suhu tubuh pada manusiadan hewan serta dalam kehidupan sehari-hari
3.8
Mendeskripsikan
interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya
3.9
Mendeskripsikan
pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup
3.10 Mendeskripsikan tentang penyebabterjadinya
pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem
|
4.
Mencoba, mengolah, danmenyajidalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,merangkai, memodifikasi,dan membuat)dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajaridisekolahdan sumber lainyang sama dalam sudut
pandang/teori
|
4.1. Menyajikan hasilpengukuran
terhadapbesaran-besaranpada diri,makhluk hidup, dan lingkungan fisikdengan
menggunakan satuan tak baku dan satuan baku
4.2. Menyajikan hasilanalisisdata observasi
terhadap benda (makhluk) hidupdan tak hidup
4.3. Mengumpulkan data dan melakukan
klasifikasiterhadap benda-benda, tumbuhan, dan
hewan yang ada di lingkungan sekitar
4.4. Melakukan pengamatan dengan bantuan alatuntuk
menyelidikistruktur tumbuhan dan hewan
4.5. Membuat dan menyajikan poster tentang seldan
bagian-bagiannya
4.6. Melakukan pemisahan campuran berdasarkan
sifatfisikadan kimia
4.7. Melakukan penyelidikan untuk
menentukan sifatlarutan yang ada di lingkungan
sekitarmenggunakan indikatorbuatan maupun alami.
4.8. Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana
untuk menyelidikiprosesfotosintesispada tumbuhan hijau
4.9. Melakukan pengamatan atau percobaan
untuk menyelidikirespirasipada hewan.
4.10. Melakukan percobaan untuk menyelidiki suhu dan
perubahannya serta pengaruh
kalor terhadap perubahan suhu danperubahan wujud
benda
4.11. Melakukan penyelidikan terhadapkarakteristikperambatan
kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi
4.12. Menyajikan hasilobservasi terhadap
interaksimakhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya
4.13. Menyajikan data dan informasitentang pemanasan
globaldan memberikan usulan penanggulangan masalah
|
KELAS:
VIII
KOMPETENSI
INTI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
1.
Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
|
1.1
Mengagumi keteraturan
dan kompleksitasciptaan Tuhan
tentang aspek fisikdan kimiawi,kehidupan dalam ekosistem,dan peranan manusia
dalam lingkungan sertamewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
|
2.
Menghargai dan
menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,gotong
royong), santun, percaya diri,dalam berinteraksisecara efektif denganlingkungan
sosial dan alamdalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
|
2.1
Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
2.2
Menghargai kerja
individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagaiwujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
2.3
Menunjukkan perilaku
bijaksana dan bertanggung jawab dalam aktivitassehari-hari
2.4
Menunjukkan penghargaan
kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari
|
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
|
3.1
Memahami gerak lurus,
dan pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum Newton, serta penerapannya
pada gerak makhluk hidup dan gerak benda dalam kehidupan sehari-hari.
3.2
Menjelaskan keterkaitan
struktur
jaringan tumbuhan dan
fungsinya, serta berbagai pemanfaatannya dalam teknologi yang terilhami oleh
struktur tersebut
3.3
Mendeskripsikan
keterkaitan sifat bahan
dan pemanfaatannya
dalam kehidupan sehari-hari, serta pengaruh pemanfaatan bahan tertentu
terhadap kesehatan manusia
3.4
Mendeskripsikan
struktur rangka dan otot manusia, serta fungsinya padaberbagai kondisi
3.5
Mendeskripsikan
kegunaan pesawat
sederhana dalam
kehidupan sehari-hari dan hubungannya dengan kerja otot pada struktur rangka
manusia.
3.6
Mendeskripsikan sistem
pencernaan serta keterkaitannya dengan sistem pernapasan, sistem peredaran
darah, dan penggunaan energi makanan
3.7
Mendeskripsikan zat
aditif (alami dan
buatan) dalam makanan
dan minuman (segar dan dalam kemasan), dan zat adiktif-psikotropika serta
pengaruhnya terhadap kesehatan
3.8
Memahami tekanan pada
zat cair dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari- hari untuk menjelaskan tekanan darah, difusi pada peristiwa
respirasi, dan tekanan osmosis
3.9
Menjelaskan struktur
dan fungsi sistem
eksresi pada manusia
dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri.
3.10
Memahami konsep
getaran, gelombang, bunyi, dan pendengaran, serta penerapannya dalam sistem
sonar pada hewan dan dalam kehidupan sehari-hari
3.11
Mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya,
pembentukan bayangan,
serta aplikasinya untuk menjelaskan penglihatan manusia, proses pembentukan
bayangan pada mata serangga, dan prinsip kerja alat optik
3.12
Mendeskripsikan
struktur bumi untuk menjelaskan fenomena gempa bumi dan gunung api, serta
tindakan yang diperlukan untuk mengurangi resiko bencana.
3.13
Mendeskripsikan
karakteristik matahari,
bumi, bulan, planet,
benda angkasa lainnya dalam ukuran, struktur, gaya gravitasi, orbit, dan
gerakannya, serta pengaruh radiasi matahari terhadap kehidupan di bumi
3.14
Mendeskripsikan gerakan
bumi dan bulan terhadap matahari serta menjelaskan perubahan siang dan malam,
peristiwa gerhana matahari dan gerhana bulan, perubahan musim serta dampaknya
bagi kehidupan di bumi
|
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranahabstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
|
4.1
Melakukan penyelidikan
tentang gerak, gerak pada makhluk hidup, dan percobaan tentang pengaruh gaya
terhadap gerak.
4.2
Melakukan pengamatan
terhadap struktur jaringan tumbuhan, sertamenghasilkan ide teknologi sederhana
yang terilhami oleh struktur tersebut (misalnya desain bangunan)
4.3
Melakukan penyelidikan
tentang sifat- sifat bahan dan mengusulkan ide-ide
pemanfaatan bahan
berdasarkan sifatnya dalam kehidupan sehari-hari.
4.4
Menyajikan tulisan
tentang upaya menjaga kesehatan rangka manusia dikaitkan dengan zat gizi
makanan dan perilaku sehari-hari
4.5
Melakukan penyelidikan
tentang keuntungan mekanik pada pesawat
sederhana
4.6
Melakukan penyelidikan
tentang
pencernaan mekanis dan
enzimatis pada makanan
4.7
Menyajikan data, informasi,
dan mengusulkan ide pemecahan masalah untuk menghindari terjadinyapenyalahgunaan
zat aditif dalam makanan dan minuman serta zat adiktif-psikotropika
4.8
Melakukan percobaan
untuk menyelidiki tekanan cairan pada kedalaman tertentu,
gaya apung, kapilaritas
(menyelidiki transport cairan dalam batang tumbuhan) dan tekanan cairan pada
ruang tertutup
4.9
Membuat peta pikiran
(mapping mind)
tentang struktur dan
fungsi sistem eksresi pada manusia dan penerapanya dalam menjaga kesehatan
diri.
4.10
Melakukan pengamatan
atau percobaan tentang getaran, gelombang, dan bunyi
4.11
Membuat laporan hasil
penyelidikan tentang pembentukan bayangan pada cermin, lensa, dan alat optik
4.12
Menyajikan laporan
hasil pengamatan atau penelusuran informasi tentang karakteristik komponen
tata surya
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar